Review Film “Coco”: Kisah Apik Menggapai Impian
“Succes doesn’t come for free. You have to do whatever ittakes to seize your moment”
Film animasi ini mengisahkan tentang mimpi Miguel(disuarakan oleh Anthony Gonzalez) yang ingin menjadi seorang musisi. Namun, musik merupakan sebuah “kutukan” bagi keluarganya dan meneruskan bisnis keluarga dalam produksi sepatu merupakan takdir yang keluarganya yakini. Saking bencinya keluarga Miguel terhadap musik, untuk menonton acara di televisi yang menampilkan musik saja dilarang bahkan tetangga bermain musik di depan rumah Keluarga Rivera, keluarga besar Miguel, juga tidak diperbolehkan. Keinginan Miguel untuk menjadi seorang musisi tak terhenti sampai di sana, mengidolakan Ernesto dela Cruz (disuarakan oleh Benjamin Bratt), seorang maestro musik yang terkenal yang berasal kota kelahirannya, menuntun Miguel untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya. Kejadian magis pun terjadi saat hari Dia de los Muertoshari untuk mengenang para leluhur yang telah tiada dalam kebudayaan Meksiko, Miguel tak sengaja masuk ke dalam Dunia Orang Mati. Miguel bertemu keluarga besar, makhluk ajaib, juga petualangannya dengan Hector (disuarakan oleh Gael García Bernal) untuk bertemu dengan idolanya, Ernesto de la Cruz, yang mengubah sejarah keluarga serta dunia.
Coco merupakan film animasi tahun 2017 yang diproduksi oleh Studio Animasi Pixar, Darla K. Anderson sebagai produser dan dirilis oleh Walt Disney Pictures. Disutradarai oleh Lee Unkrich dan Adrian Molina, ide ini berawal dari Lee Unkrich dan skenario yang apik ditulis oleh Adrian Molina. Faktanya adalah film ini mulai digarap sejak tahun 2011 dengan melakukan beberapa kunjungan penelitian ke Meksiko, kunjungan tersebut juga menggandeng tim konsultan budaya. Dengan mengunjungi museum, pasar, plaza, gereja, hingga kuburan di Meksiko sehingga tercipta kota fiksi Santa Cecilia secara akurat. Walaupun mengisahkan tentang dunia setelah kematian, tapi kesan yang diberikan melalui animasi yang cantik membuat kita tersenyum sendiri karena keindahan yang ditampilkan. Visualisasi dari film animasi ini juga tidak main-main, penggambaran kota fiksi juga dunia orang mati sangat menakjubkan, memanjakan mata yang melihatnya. Apalagi dialeg yang khas yang berhasil dibawakan oleh para pengisi suara, pesan yang indah tersampaikan dengan baik. Tidak lupa juga dengan berbagai lagu yang bisa membuat kita dapat tersenyum sendiri mendengarnya, sebagai contohnya adalah lagu “RememberMe” yang memiliki makna yang sangat menyentuh. Penggambaran karakter yang kuat juga sangat terlihat jelas dalam film animasi ini. Film Coco yang berdurasi sekitar dua jam ini memiliki alur yang manis juga sangat mengejutkan.Konflik antara Miguel dan neneknya, pertengkaran dan amarah yang disimpan oleh Mama Imelda (disuarakan oleh Alanna Ubach), emosi saya seakan diobrak-abrik saat menyaksikan adegan-adegan yang ada. Sebuah kisah yang apik dan indah dari film ini berhasil membuat saya meneteskan air mata.
Pesan moral yang saya dapatkan setelah menonton film ini adalah sesulit apapun jalan yang harus kita tempuh untuk menggapai mimpi kita, jika kita ingin mencapainya maka kita harus berjuang dengan segenap kekuatan yang kita miliki, juga kita harus tetap mencintai dan mengingat keluarga kita karena pada akhirnya tempat terakhir kita untuk pulang adalah rumah dan keluarga itu sendiri. Film yang tayang pada tanggal 22 November 2017 di Amerika Serikat dan tanggal 24 November 2017 di Indonesia, Coco berhasil meraup keuntungan yang fantastis, keuntungan film animasi ini mencapai 807,1 juta dolar US di box office seluruh dunia.Nilai yang saya berikan untuk film ini adalah:
Animasi: 9 dari 10
Efek Suara/Scoring: 9 dari 10
Penokohan: 8,5 dari 10
Alur Cerita: 9,5 dari 10
Nilai Akhir untuk Film Coco: 9 dari 10
Komentar
Posting Komentar